Bontula Gorontalo Gagas Bantayo Pendidikan Rakyat hingga Ketahanan Pangan
Buletin Gorontalo, Gorontalo, 22 Mei 2025 — Komunitas sosial Bontula Gorontalo kembali menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat akar rumput. Lewat inisiatif bertajuk “Bantayo”—yang dalam bahasa Gorontalo berarti balai atau ruang bersama—komunitas ini menggagas serangkaian program inklusif, mulai dari pendidikan rakyat, literasi kritis, hingga ketahanan pangan berbasis lokal.
Program Bantayo Pendidikan Rakyat dirancang sebagai ruang belajar alternatif bagi masyarakat, khususnya generasi muda dan warga di wilayah marginal. Materi yang diajarkan tidak hanya terbatas pada pelajaran sekolah formal, tapi juga mencakup pendidikan hak-hak warga negara, ekonomi kreatif, hingga pertanian ekologis.
“Bantayo adalah upaya kami membangun kembali kesadaran kolektif dan kemandirian rakyat. Pendidikan tidak hanya tentang bangku sekolah, tapi juga membangun daya kritis dan keberdayaan,” ujar Koordinator Bontula Gorontalo, Fadel Djibran.
Selain pendidikan, Bontula juga memperkuat inisiatif ketahanan pangan komunitas dengan mengembangkan kebun kolektif, pelatihan pertanian organik, dan distribusi benih lokal. Program ini menyasar ketahanan ekonomi warga di tengah krisis pangan global dan perubahan iklim.
Baca Juga :Mi Goreng Ayam Pangsit Gorontalo, Kuliner Modern yang Digemari Anak Muda
Beberapa desa mitra di Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo telah mulai mengadopsi metode ini. Komunitas juga menjalin kerja sama dengan petani muda, kelompok perempuan, dan pelaku UMKM lokal.
Inisiatif Bantayo mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk akademisi, aktivis sosial, dan pemerintah daerah. Banyak yang menilai bahwa pendekatan akar rumput seperti ini menjadi solusi nyata untuk memperkuat solidaritas sosial dan menciptakan perubahan dari bawah.