Indeks Akses Pendidikan di Gorontalo 3 Terendah se-Indonesia
Buletin Gorontalo – Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Provinsi Gorontalo tetap berada dalam tiga besar daerah dengan akses pendidikan setingkat SMA terendah di Indonesia.
“Hingga tahun 2023, angka akses pendidikan SMA di Provinsi Gorontalo hanya mencapai sekitar 46,19 persen, menjadikannya peringkat ketiga setelah Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan angka 43,46 persen, dan Provinsi Induk Papua dengan angka 39,5 persen”, ungkap Mukhamad Mukhanif Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Ahad (5/4/24)
Provinsi Gorontalo bahkan kalah dari Provinsi Papua Barat yang mencatatkan angka 59,99 persen dalam akses pendidikan setingkat SMA. Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sulawesi, Gorontalo masih menempati peringkat terbawah dalam akses pendidikan SMA. Provinsi ini tertinggal dari Sulawesi Tengah yang mencapai angka 55,69 persen dan Sulawesi Barat dengan angka 54,79 persen.
Dari persentase akses pendidikan SMA yang hanya mencapai 46,19 persen, dari total populasi anak usia 15-24 tahun sebanyak 212.877 jiwa pada tahun 2021, hanya sekitar 98 ribuan anak yang dapat mengenyam pendidikan setingkat SMA. Ini berarti lebih dari 100 ribu anak remaja Gorontalo sejak tahun 2021 tidak dapat mengakses pendidikan setingkat SMA. Hal ini menjadi perhatian serius karena dapat mengakibatkan “generasi yang hilang” dalam 10 hingga 20 tahun ke depan.
Baca Juga :Lestarikan Kuliner Gorontalo, Aston Gorontalo Hadirkan Menu Tradisional ‘Mujair Bilentango’
Data ini juga menjelaskan mengapa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Gorontalo tidak pernah meningkat dari predikat 10 besar sebagai daerah dengan IPM terendah di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, perlu kerja sama dari semua pihak terkait untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Provinsi Gorontalo demi masa depan yang lebih baik.