Buletin Gorontalo- Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menegaskan komitmennya untuk mengembalikan kejayaan daerah di ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Hadits (STQH) serta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ). Pernyataan ini disampaikan saat penutupan STQH ke-28 tingkat provinsi di Gedung BPSDM, Bone Bolango, Selasa (17/6/2025).
Dalam berbagai hal, Gusnar mengingatkan bahwa Gorontalo pernah menjadi salah satu daerah yang melahirkan qori dan qoriah terbaik di Indonesia pada era 1970-an. Salah satu nama besar yang disebutkannya adalah Sarini Abdullah, yang tidak hanya berprestasi di tingkat nasional tetapi juga internasional.
*”Kita pernah mencatat sejarah emas sebagai daerah unggul dalam STQ-MTQ tahun 70-an. Mari kita jadikan motivasi. Kita bisa, yang penting kita atur strategi yang baik, latihan yang intensif, dan melibatkan pelatih-pelatih terbaik,”* tegas Gusnar.
Gorontalo dan Tradisi Qurani yang Kuat
Sebagai daerah yang menganut falsafah “adat bersendi sara, sara bersendi kitabullah
“Kita berkomitmen bahwa kehidupan kita, baik sebagai individu, masyarakat, maupun pemerintahan, harus selalu berpijak pada Al-Qur’an dan Hadits.STQH ini memiliki dampak besar dalam menginternalisasikan nilai-nilai Qurani,” ujarnya.
Baca Juga: Sektor Pertanian Jadi Penggerak Utama, Ekonomi Gorontalo Tumbuh 6% di Awal 2025
STQH ke-28 Ajang Mencari Bibit Unggul
STQH tingkat provinsi ini berlangsung sejak 14 Juni 2025 dengan empat cabang yang dilombakan:
-
Tilawah Al-Qur’an (seni baca Al-Qur’an)
-
Hafalan Al-Qur’an (Tahfiz)
-
Hafalan Hadits
-
Karya Tulis Ilmiah Hadits
Kompetisi ini menjadi wadah untuk menemukan bibit-bibit unggul yang akan mewakili Gorontalo di tingkat nasional. Gubernur Gusnar berharap, dengan pelatihan yang baik, Gorontalo bisa kembali meraih prestasi gemilang seperti di masa lalu.
Strategi Revitalisasi Prestasi STQ-MTQ
Untuk mewujudkan target tersebut, Pemerintah Provinsi Gorontalo akan melakukan beberapa langkah strategi:
-
Peningkatan Pelatihan – Mengundang pelatih nasional untuk membina qori/qoriah dan penghafal Al-Qur’an.
-
Pembinaan Berkelanjutan – Membentuk program khusus tahfiz dan tilawah di pesantren dan sekolah Islam.
-
Dukungan Fasilitas – Menyediakan sarana latihan yang memadai, termasuk studio tilawah dan perpustakaan hadits.
-
Motivasi dan Apresiasi – Memberikan penghargaan dan beasiswa bagi peserta berprestasi.
“Kita ingin generasi muda Gorontalo tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga mencintai Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman hidup,” tambah Gusnar.
Di akhir acara, Gubernur Gusnar berpesan agar seluruh peserta STQH tidak berpuas diri. “Kemenangan di tingkat provinsi hanyalah awal. Target kita adalah juara nasional, bahkan internasional. Gorontalo harus kembali bersinar!”
Dengan semangat ini, Gorontalo bertekad untuk tidak hanya sekedar berpartisipasi, tetapi juga menjadi salah satu kekuatan utama dalam STQ-MTQ nasional di masa mendatang.
